Hari ini ada yang menggelitik pikiran saya setelah sekian lama saya tidak mem-posting pada blog ini. Bermula dari pembicaraan dengan tetangga yang salah satu kerabatnya baru saja melahirkan putra ke-2, dalam pembicaraan, saya menanyakan kabar dan kondisi ibu yang baru melahirkan tadi, jawaban yang diberikan oleh kerabatnya "baik, sekarang sedang belajar jalan", dengan jawaban ini yang terpikir oleh saya adalah apakah proses melahirkan yang dialami oleh kerabatnya begitu sulit sehingga menjadikan ibu yang baru melahirkan tadi harus kembali belajar jalan?
Ternyata setelah bertanya lebih lanjut, maksud kata "belajar jalan" adalah bahwa si ibu harus membiasakan berjalan dengan menyesuaikan kondisi yang berbeda setelah melahirkan, dimana si ibu harus menyesuaikan langkah karena perubahan berat badan, adanya trauma proses melahirkan, dan efek anastesi yang diterima oleh si ibu saat proses melahirkan.
Berdasarkan pengalaman ini, saya memaknai kata belajar menjadi lebih luas lagi, belajar tidak hanya dilakukan saat kita tidak memiliki pengetahuan, memperdalam pengetahuan, menambah pengetahuan baru, agar kita berada pada wilayah yang bernilai, tetapi penyesuaian pengetahuan yang kita miliki terhadap kondisi baru yang terjadi pada tubuh kita apakah kegembiraan, kesedihan, kesakitan, kesehatan disebut belajar.
Dengan demikian, makin saya mengerti mengapa kita diharuskan oleh agama (khususnya Islam) untuk belajar sampai ke negeri Cina.
Selengkapnya...
Selasa, 06 Desember 2011
Belajar..belajar..belajar
Langganan:
Komentar (Atom)